Menyalakan LED dengan Arduino

LED merupakan kependekan dari Light Emiting Diode, yaitu diode yang mampu mengubah listrik menjadi cahaya. Sebagaimana sifat diode, lampu LED memiliki kaki positif dan negatif. 
Sehingga pemasangannya tidak boleh terbaik, jika dipasang terbalik maka tidak akan ada arus yang mengalir dan LED pun tidak akan menyala.

Arduino bekerja pada tegangan 5-12 volt dengan arus yang relatif besar yang sanggup memutuskan LED. Sehingga jika kita ingin menyambungkan LED, maka kita butuh tahanan (resistor) untuk membatasi arus yang masuk ke LED. LED memiliki tegangan kerja yang disebut dengan forward voltage (fv) yang mana tegangan ini adalah tegangan yang dibutuhkan LED untuk bisa menyala dengan baik.

Ukuran resistor yang bisa dipakai adalah 100Ω hingga 1KΩ (Ω dibaca ohm, satuan dari resistansi/hambatan), makin besar nilai resistor maka nyala LED akan semakin redup. Pada Arduino, tegangan yang keluar dari pin-pinnya adalah 0-5 volt. Sementara catu daya untuk Arduino antara 5-12 volt. Oleh sebab itu, pemilihan resistor tergantung tegangan mana yang akan kita gunakan.


Silakan buatlah Rangkaian 1.1 dengan langkah-langkah sebagai berikut:


Silahkan Isikan Email Anda untuk Info Konten Terbaru:


Delivered by FeedBurner

  1. Pasang kaki positif LED di 5V dan kaki negatifnya di Gnd,
  2. Setelah itu, hubungkan salah satu kaki resistor dan gunakan jumper, sesuai gambar rangkaian.
  3. Hubungkan USB Arduino ke komputer/laptop.
  4. Selamat! Anda sudah membuat rangkaian pertama Anda dengan Arduino. 

Jika Anda memasangnya dengan benar, maka LED akan menyala. Jika tidak, mungkin kaki dipasang terbalik, silakan diperbaiki.